Selasa, 23 Agustus 2011


KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan YME atas nikmatnya dan berkahnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun masih ada kekurangan. Adapun tugas ini disusun bertujuan agar siswa mempunyai pengetahuan yang luas menjadikan siswa mandiri dalam menyelesaikan tugas.Kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi perbaikan tugas kami.Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

DAFRAT ISI
I.     Kata Pengantar …………………………………………………………………………..i
II.  Daftar Isi ………………………………………………………………………………..ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….............................2
B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………...2
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Sejarah Musik ………………………………………………………………………2
B.     Fungsi Musik Tradisional ……………………………………………….................3
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………7



BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari Musik merupakan salah satu penghibur dan mudah dipelajari. Dalam pembuatan makalah ini kami akan membahas tentang Musik di antaranya meliputi: musik tradisional merupakan karya seni musik yang sudah sangat terkenal diseluruh Indonesia bahkan seluruh dunia.
Yang terpenting dalam makalah ini adalah mampu memberikan kerangka teoritis maupun praktis dari nilai-nilai setiap seni musik yang ada di Negara kita, walau kita tidak tau bagai mana bentuk dari daerah itu.
Dalam membuat makalah ini guna untuk memenuhi tugas sekolah dan saya sangat berterima kasih kepada teman-teman kelompok atas dukungan dan kerja samanya dalam  menyelesaikan tugas yang bertema “Seni Musik Tradisional’'
  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Negara Indonesia merupakan suatu Negara kesatuan, yang mempunyai beberapa pulau serta beranekaragam seni musik tradisional dan seni kebudayaan yang seharusnya semua warga Negara Indonesia ini mengerti akan seni musik yang ada, agar terciptanya suatu Negara yang rukun dan damai, karna seni musik merupakan mediasi yang sangat efektif untuk mempersatukan bangsa dalam ranah kebersamaa.
Sebagai warga Negara yang baik dan cinta akan tanah air, seharusnya kita dapat menjaga serta melestarikan musik tradisional yang telah ada, agar seni  musik kita tidak dirampas oleh Negara lain, seperti kasus yang sudah – sudah, musik rasa sayange yang di klaem oleh Negara tetangga kita yaitu Malaysia, dan saya rasa masih banyak lagi kebudayaan kita yang secara tidak sadar telah di klaem aleh Negara lain, oleh karna itu marilah kita bersana – sama untuk menjaga kelestarian kebudayaan Negara Indonesia tercinta ini.
  1. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini yang hendak dicapai adalah:
1.      Mengerti betapa pentingnya suatu kebudayaan itu sendiri
2.      Mengetahui lebih jelas tentang kebudayaan yang ada di Negara kita.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Musik Indonesia
Musik telah dikenal sejak jaman nenek moyang kita musik telah dikenal. Musik juga sering digunakan untuk upacara – upacara adat tertentu. Beragam Jenis musik dimiliki Indonesia, karena dipengaruhi banyaknya suku adat di Indonesia. Indonesia memiliki terdiri dari  17.508 pulau yang memiliki budaya dan jenis musik sendiri. Inilah yang menjadikan Indonesia kaya akan seni dan budaya, termasuk seni musik ini. Gamelan dan Keroncong merupakan Musik tradisional yang paling banyak digemari. Sedangkan musik pop dan dangdut adalah musik modern yang paling populer. Musik  mempunyai kemapuan mendamaikan jiwa yang gundah, mempunyai terapi yang rekreatif dan munumbuhkan jiwa patriotisme menurut Aristoteles.
Jika menurut saya musik adalah suara yang berirama yang keluar dari alat-alat musik yang dimainkan secara bersamaan. Terkadang  bebunyian benda – benda yang dimainkan oleh sekelompok orang itu juga bisa menghasilkan musik yang indah, contoh seperti kelompok – kelompok perkusi yang memainkan benda -benda yang bukan termasuk alat musik ( galon air, ember, botol, dll ).

Musik tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha. Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu.
B.     FUNGSI  MUSIK TRADISIONAL
Musik Tradisional Indonesia adalah salah satu materi pelajaran di sekolah terutama materi pelajaran seni budaya. Kita sebagai generasi muda semaksimal mungkin  untuk memikirkan bagaimana agar musik tradisi kita yang begitu banyak ragamnya ini bisa dilestarikan.
Pada dasarnya musik daerah berguna untuk mendukung kebudayaan di daerahnya masing-masing, terbukti banyaknya musik daerah dipergunakan oleh daerah setempat  untuk mengiringi upacara adat,  tari-tarian, dan upacara lain yang berhubungan dengan kebudayaan setempat.
Beberapa fungsi pokok  dari musik tradisional antara lain :

1. Sebagai Sarana Upacara Adat.
Musik tradisional biasa digunakan untuk mendukung kegiatan upacara adat. Bunyi-bunyian yang dihasilkan sangat mungkin untuk mendukung kegiatan yang bersifat magis atau kegiatan adat lainnya., dengan musik kekhusukan upacara adat akan semakin terbangun.
Dalam ritual keagamaan dan adat, alat musik merupakan bagian dari upacara itu sendiri. Seperti halnya juga sesajian, arca bahkan seperti nekara sejak jaman dahulu sudah memiliki nilai ritual, bunyi yang dihasilkan dari suara nekara dianggap memiliki kekuatan supranatural. Pada relief yang ada di dinding candi juga terlihat adanya gambar alat musik dan ansambel dalam pemujaan  oleh dewa atau manusia disuatu tempat yang dianggap suci. Digambarkan adanya pemujaan oleh dewqa maupun manusia disekitar tempat suci tersebut. Jumlah dari jenis alat musik yang digunakan dalam upacara sakral pun digambarkan lebih banyak untuk kegiatan duniawi. Jadi musik tueut berperan dalam kegiatan keagamaan.

2. Sebagai Pengiring Tari atau Pertunjukan Lainnya.
Dengan iringan musik, pertunjukan tari, drama, atau bentuk-bentuk pertunjukan lainnya akan semakin hidup. Iringan yang ditampilkan menambah suasana yang ingin dibangun dalam setiap pertunjukan.
3. Sebagai Media Komunikasi.
Fungsi seni sebagai media komunikasi merupakan manfaat yang paling dasar dalam terciptanya sebuah musik tradisional. Setiap musik menciptakan kesan tersendiri yang telah disepakati bersama dalam masyarakat tersebut. Sering sekali musik menjadi sarana untuk memberikan informasi kepada sesama penghuni desa yang tinggal di dalam jarak yang jauh.
Dalam kesusastraan kuno terlihat fungsi musik sebagai media komunikasi yang memberitahukan peristiwa tertentu seperti  tanda berkumpul, kemenangan, ada bahaya dan perkawinan. Relief candi juga menyatakan hal yang serupa. Pada relief terlihat sekelompok pemusik yang memberitakan bahwa seorang raja lewat, atau sepasukan tentara membawa gambar  pemuka agama dengan diiringi  oleh beberapa pemain musik , atau raksasa yang membawa bende( sejenis gong kecil ) sedang mengejar musuhnya.
4. Sebagai Media Hiburan dan Bermain.
Fungsi ini paling sering muncul pada masyarakat pengguna musik tradisional. Biasanya musik menjadi pilihan mereka untuk mendapatkan kesenangan hati. Ada juga musik yang digunakan sebagai pendukung dalam permainan anak-anak.
Sajian ensambel  musik sebagai sarana hiburan antara lain terlihat di relief candi Borobudur, gambaran  dalam cerita Karmawibhangga dan Awadhana Jataka serta pada candi Panataran di relief tersebut terlihat musik sebagai hiburan baik untuk masyarakat biasa maupun kalangan bangsawan. Adegannya bisa juga suasana pesta atau penyambutan tamu. Dari kesusastraan kuno juga tampak adanya fungsi musik sebagai hiburan, misalnya dalam cerita Ramayana dicerotakan bahwa Barata dihibur oleh para dewi dengan bermain musik.
5. Sebagai Sarana Mencari Nafkah.
Musik juga berperan sebagai sarana mencari nafkah, terutama bagi para seniman. Beberapa prasasti dan kesusastraan kuno ada yang menyebutkan adanya upah bagi para pemain musik ini. Besar imbalan pada setiap pertunjukan tidak sama. Misalnya dalam prasasti Bali kuno yang berbahasa Jawa kuno disebutkan tentang pembedaan upah seniman keraton dan seniman luar keraton. Sampai sekarang para musisi, penyanyi dan pencipta lagu juga tetap ada. Merekalah orang-orang yang mencari nafkah lewat kesenian.

6. Sebagai Sarana Perang.
Musik juga berpengaruh pada saat terjadinya perang. Bangsa barat menggunakan penabuh drum sebagai pemberi semangat  danb memberikan irama ketika prajurit berbaris.
Pentingnya peranan alat musik dalam kaitannya dengan perang juga banyak diberitakan dalam kesusastraan Jawa kuno. Dalam medan perang, sebuah ansambel musik dapat memberi semangat bertempur. Ini bisa kita jumpai pada Kakawin Kresnayana bahwa dengan tabeh-tabehan mempunyai fungsi menambah  semangat dalam medan perang. Sebaliknya musik juga kadangkala bisa meruntuhkan semangat tempur lawan.
Di medan perang musik juga bisa digunakan sebagai siasat perang. Kitab Bhismaparwa menceritakan para pandawa menggunakan tanda bunyi sangkha (sejenis alat musik tiup yang melengkung seperti tanduk) untuk mempertemukan Srikandi dengan Bhisma sehingga Bhisma gugur. Dalam Kidung Ronggolawe, diceritakan pentingnya pemain musik , alat musik dan peralatan lainnya sebagai perlengkapan perang. Ronggolawe minta ijin kepada Raden Wijaya untuk mengambil kuda, bendera, gong, tetabuhan dan gending dari Mandura. Oleh sebab itu pemain musik dalam medan perang dilindungi oleh Undang-Undang. Dalam kitab Bhismaparwa, disebutkan bahwa  sebelum perang dimulai, peniup sangkha, pemukul gendang, dan pemain musik lainnya tidak boleh dibunuh.

7. Sebagai Sarana Penghormatan.
Peran musik sebagai sarana penghormatan dijumpai dalam beberapa kitab kesusastraan kuno. Kitab Bhismaparwa  menyeburkan ketika Bhisma gugur perangpun berhenti dan bunga-bunga bertaburan dari langit dengan diiringi bunyian alat musik. Sampai sekarang musik digunakan sebagai penghormatan pada tamu agung, pengantin juga orang-orang yang meninggal.
8. Sebagai Sarana Sosial.
Fungsi sosial dari alat musik tradisional adalah alat musik digunakan sebagai mas kawin. Barangkali di era sekarang pasti tidak akan kita jumpai, namun pada masa lampau alat musik merupakan hal biasa sebagai alat mahar menjelang upacara pernikahan. Dalam kitab Tantri Kamandaka bagian 16 menyebutkann bahwa ketika raja akan melangsungkan perkawinan dengan putri sang patih, sang raja memberi sirih, kipas, sangkha dan lain sebagainya.

Ragam Musik diIndonesia
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

Musik Daerah/Tradisional
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair  dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya  tersebut lahir, tumbuh dan berkembang.  Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.  Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi  tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.

I. Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali).  Satu perangkat gamelan terdiri dari  instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, Melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah   kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.
Arumba  (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak.  Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

II. Instrumen Musik Petik 
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.

III. Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa,  rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

IV. Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini.  Saluang adalah alat musik tiup dari  Sumatera Barat,  serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100 cm dengan garis tengah 2 cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

Musik Keroncong
Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.

Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.

Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.

Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.


BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Musik Tanah Air (nusantara) adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan ciri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual,upacara adat, media hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana mencari nafkah,arana perang, sebagai saran penghormatan, sebagai sarana sosial. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar